PENDAHULUAN
Perkembangan ayam buras (bukan ras) atau lebih
dikenal dengan sebutan ayam kampung di Indonesia berkembang pesat dan telah
banyak dipelihara oleh peternak-peternak maupun masyarakat umum sebagai usaha untuk
pemanfaatan pekarangan, pemenuhan gizi keluarga serta meningkatkan pendapatan.
Dikarenakan dengan pemeliharaan sistem
tradisional, produksi telur ayam buras sangat rendah, ± 70%/tahun/ekor. Berat
badan pejantan tak lebih dari 1,9 kg dan betina ± 1,2 - 1,5 kg, maka perlu
diintensifkan. Pemeliharaan yang intensif pada ayam buras, dapat meningkatkan
produksi telur dan daging, dapat
mencegah wabah penyakit dan memudahkan tata laksana.
mencegah wabah penyakit dan memudahkan tata laksana.
Sistem pemeliharaan ayam buras meliputi : bibit,
pemeliharaan, perkandangan, pakan dan pencegahan penyakit.
2. BIBIT
Ciri-ciri bibit yang baik :
- Ayam
jantan
- Badan
kuat dan panjang.
- Tulang
supit rapat.
- Sayap
kuat dan bulu-bulunya teratur rapih.
- Paruh
bersih.
- Mata
cerah.
- Kaki
dan kuku bersih, sisik-sisik teratur.
- Terdapat
taji.
- Ayam
betina (petelur) yang baik
- Kepala
halus.
- Matanya
terang/jernih.
- Mukanya
sedang (tidak terlalu lebar).
- Paruh
pendek dan kuat.
- Jengger
dan pial halus.
- Badannya
cukup besar dan perutnya luas.
- Jarak
antara tulang dada dan tulang belakang ± 4 jari.
- Jarak
antara tulang pubis ± 3 jari.
3. PEMELIHARAAN
Ada 3 (tiga) sistem pemeliharaan :
- Ekstensif
(pemeliharaan secara tradisional = ayam dilepas dan mencari pakan
sendiri).
- Semi
intensif (ayam kadang-kadang diberi pakan tambahan).
- Intensif
(ayam dikandangkan dan diberi pakan).
Apabila dibedakan dari umurnya, ada beberapa
macam pemeliharaan, yaitu :
- Pemeliharaan
anak ayam (starter) : 0 - 6 minggu, dimana anak ayam sepenuhnya diserahkan
kepada induk atau induk buatan.
- Pemeliharaan
ayam dara (grower) : 6 - 20 minggu.
- Pemeliharaan
masa bertelur (layer) : 21 minggu sampai afkir (.... 2 tahun).
Untuk memperoleh telur tetas yang baik,
diperlukan 1 (satu) ekor pejantan melayani 9 (sembilan) ekor betina, sedangkan
untuk menghasilkan telur konsumsi, pejantan tidak diperlukan.
4. PERKANDANGAN
Fungsi kandang yaitu :
- Untuk
tempat berteduh dari panas dan hujan.
- Sebagai
tempat bermalam.
- Untuk
memudahkan tata laksana.
Syarat kandang yang baik, yaitu :
- Cukup
mendapat sinar matahari.
- Cukup
mendapat angin atau udara segar.
- Jauh
dari kediaman rumah sendiri.
- Bersih.
- Sesuai
kebutuhan (umur dan keadannya).
- Kepadatan
yang sesuai.
- Kandang
dibuat dari bahan yang murah, mudah didapat dan tahan lama.
Kepadatan kandang :
- Anak
ayam beserta induk : 1 - 2 m 2 untuk 20 - 25 ekor anak ayam dan 1 - 2
induk.
- Ayam
dara 1 m 2 untuk 14 - 16 ekor.
- Ayam
masa bertelur, 1 - 2 m 2 untuk 6 ekor dan pejantan 1 ekor.
5. PAKAN
Zat-zat makanan yang dibutuhkan terdiri dari :
protein, energi, vitamin, mineral dan air. Adapun konsumsi pakan adalah sebagai
berikut :
- Anak
ayam dara 15 gram/hari
- Minggu
I-III 30 gram/hari
- Minggu
III-V 60 gram/hari
- Minggu
VI sampai menjelang bertelur 80 gram/hari
- Induk
100 gram/hari
Pemberian pakan adalah sehari dua kali, yaitu
pagi dan sore, sedangkan air minum diberikan setiap saat, Pakan pakan olahan
pabrik dapat dibeli ditoko peternakan dan di tambah pakan limbah hasil dapur.
6. PENYAKIT DAN PENCEGAHAN
- ND
= Necastle Desease = Tetelo.
Pencegahan:
lakukan vaksinasi ND secara teratur pada umur 4 hari, 4 minggu dan 4 bulan
diulangi lagi setiap 4 bulan sekali.
- Cacingan
Pencegahan : hindarkan pemeliharaan tradisional. - CRD
(pernafasan).
Pengobatan
: Chlortetacyclin (dosis 100-200 gr/ton ransum) atau tylosin (dosis 800 -1000
gr/ton ransum).
- Berak
Darah.
Pengobatan
: Prepara Sulfa atau anyrolium dilarutkan dalam air minum, dosis 0,012 -0,024%
untuk 3 - 5 hari.
- Pilek
Pengobatan : sulfadimetoxine 0,05% dilarutkan dalam air minum selama 5 -7 hari. - Cacar
Pencegahannya : vaksinasi 1 kali setelah lepas induk.
7. ANALISA USAHA AYAM BURAS
- Pengeluaran
- Bibit Betina: 20 ekr x Rp. 60.000,- = Rp. 1.200.000,-
- Bibit Jantan 2 ekor x @ Rp 200.000,- = Rp. 400.000,-
- Pakan 22 ekr x 50 gr/ekr/hr= 1000gr (1 kg/hr)
1 kg x Rp. 6.000,- x 365hari (1 tahun) = Rp. 2.409.000,-
- Penyusutan
kandang Nilai Baru – Nilai Sisa / usia ekonomis
Rp. 1.800.000,- - Rp. 500.000,- / 4 tahun = Rp. 325.000,-
- Vaksin dan obat-obat =
Rp. 100.000,-
Total =
Rp. 4.215.000,-
- Pendapatan
- Penjualan
telur/th 60%x 20 ekr x 365 hari x Rp. 1.500,-
=
Rp. 6.570.000,-
Total =
Rp. 6.570.000,-
- Penghasilan/tahun:
pendapatan - pengeluaran - Rp. 2.355.000,- Karena pemeliharaannya sedikit,
maka sebaiknya untuk pemeliharaan 20 ekor ayam, tenaga kerja cukup
ditangani oleh peternak, sehingga biaya untuk tenaga kerja Rp. 0,-. Dengan
kata lain, untuk pemeliharaan 20 ekor ayam :
- Pengeluaran
Rp. 4.215.000,-
- Pendapatan
Rp. 6.570.000,-
- Keuntungan
Rp. 2.355.000,-
- keuntungan/bln
Rp. 196.250,-
Asumsi harga pasaran bulan Febuari 2012
- Harga
bibit siap telur/ekor Rp. 60.000,-
- Harga
telur/butir Rp. 1.500,-
- Harga
pakan, dengan susunan:
- Pakan
Comfeed (BR II) Rp. 6.000,-/kg .
- Pakan
Tambahan berupa limbah dapur Rumah.
- Produktivitas
telur 60%
- Biaya
kandang ayam perekor Rp . 81.800,-
- Biaya
vaksin & obat perekor Rp. 5.000,-
8. SUMBER
Brosur Intensifikasi Ternak Ayam Buras, Dinas
Peternakan, kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan (tahun 2012) dan
www.iptek.net.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar